Kamis, 09 Juni 2011

Sedekah Rawa di Semarang

Kegatan sedekah rawa atau yang dikenal masyarakat sekitar Rawa Pening “Larungan” adalah merupakan tradisi masyarakat sekitar Rawa Pening yang sudah dilakukan secara turun temurun. Berawal dari hal tersebut akhirnya sudah menjadi suatu budaya masyarakat sekitar Rawa Pening setiap tahun pada bulan Muharram mengadakan acara ritual larungan. Dengan kesadaran dan keyakinan masyarakat yang ada di sekitar Rawa Pening berjalan sesuai dengan tradisi dan kondisi masyarakat sekitar Rawa Pening. Harapan masyarakat acara ritual larungan tersebut bisa menambah khasanah budaya dan diharapkan ke depan bisa menjadi salah satu aset pariwisata yang ada di Kabupaten Semarang, yang pada akhirnya akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat Desa Kebondowo, Desa Rowoboni dan masyarakat sekitar Rawa Pening lainnya.
A. MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Dengan adanya acara ritual larungan yang melibatkan komunitas yang ada di Rawa Pening, juga diharapkan bisa mempererat persatuan dan kesatuan dan sadar akan kelestarian Rawa Pening sekaligus juga menjaga tradisi budaya daerah yang ada.
  2. Acara ritual Larungan agar memberikan ketenangan dan harapan bagi para nelayan serta masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya dari Rawa Pening.
Kesimpulan dan Saran

Setelah Pelaksanaan kegiatan Road Show di 5 (lima) wilayah Kedungsapur Tahun 2010 dapat kami simpulkan sebagai berikut :
  1. Para peserta memberi apresiasi cukup baik, mengingat kegiatan Fam Trip ini baru Kabupaten Semarang yang melakukan
  2. Perlunya dijalin kerjasama antara Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata dengan Dinas Pariwisata se-Wilayah Kedungsapur
  3. Kurang maksimalnya penyebaran informasi kepariwisataan Kabupaten Semarang
  4. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Dinas.
  5. Kurangnya sarana dan prasarana
  6. Kabupaten Semarang belum mempunyai obyek wisata andalan.
Saran
  1. Perlu digagas kerjasama antara Dinas Pariwisata se-Kedungsapur dengan Pelaku Pariwisata dalam rangka penyusunan paket wisata
  2. Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Kabupaten Semarang belum mempunyai guide yang profesional
  3. Sarana prasarana menuju obyek banyak yang rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar